Kamis, 10 Januari 2013

ADAM TIDAK DIUSIR DARI SURGA


Assalamu'alaikum Wr. Wb
=)




ADAM TIDAK DIUSIR DARI SURGA




Di dalam surga, Nabi Adam dan istrinya disuruh berhati-hati jangan sampai mendekati pohon terlarang. Akan tetapi ternyata Adam kena tipuannya Iblis, kemudian oleh karena Adam kena tipuannya Iblis mendekati pohon terlarang akhirnya Adam melanggar laranganya Alloh tersebut. Lalu Adam disebut “Ashoo”. Akan tetapi kemudian Adam bertaubat dalam surga
            Jadi kalau ada yang menerangkan bahwa taubatnya Nabi Adam itu di dunia, yakni setelah turun dari surga. Itu merupakan keterangan yang tidak benar. Adapun keterangan yang benar menurut Al-Quran ialah taubatnya Adam tersebut diterima oleh Alloh Ta’ala. Jadi sebelum Adam turun ke dunia, Adam sudah diterima taubatnya, jadi ketika Adam turun ke dunia Adam sudah dalam keadaan bersih dari dosa.
            Akan tetapi ada kitab Qoshoshul Anbiya’ yang menceritakan : Oleh karena Adam melakukan kekeliruan, maka Adam diusir oleh Alloh Ta’ala ke dunia, dan di dunia barulah Adam dan istrinya bertaubat. Keterangan yang demikian itu adalah keterangan yang keliru, sebab Adam turun ke dunia itu bukan diusir, akan tetapi kalau Iblis turun ke dunia itu memang benar dia itu diusir, jadi Adam turun ke dunia itu tidak diusir. Sebab sebelumnya Alloh Ta’ala sudah dawuh kepada para malaikat, bahwa Alloh akan menciptakan makhluk yang namanya Adam yang akan ditempatkan di bumi.
            Jadi Adam turun ke bumi itu bukan diusir, melainkan memang cocok dengan rencana bahwa Adam akan ditempatkan di bumi. Faham yang mengatakan bahwa Adam turun ke bumi karena diusir oleh Alloh Ta’ala sebab melakukan kesalahan, lalu setelah di bumi Adam dan istrinya bertaubat. Ini adalah faham yang tidak benar, faham yang keliru, faham yang bertentangan dengan Al-Quran. Faham yang seperti itu bukanlah faham Islam, tetapi faham Nashoro, tapi dari umat Islam sendiri banyak yang punya faham yang seperti itu, padahal itu bukan faham Islam. Kalau faham Islam : Adam turun ke dunia sudah dalam keadaan suci dari dosa.




Faham Nashoro (Kristen) Mengenai Dosa

            Faham yang mengatakan : Turunnya Adam ke dunia itu masih dalam keadaan berdosa, kemudian bertaubat di dunia adalah faham Nashoro. Makanya menurut faham Nashoro “seluruh manusia lahir ke dunia ini pasti membawa dosa, sebab seluruh manusia adalah anak cucunya Adam”. Jadi menurut faham Nashoro “ dosa awal itu bukan karena perbuatan masing-masing, akan tetapi warisan dari Adam”
            Jadi seulurh manusia lahir ke dunia ini membawa warisan dosa, yakni dosa warisan dari bapak Adam. Llau bagaimana caranya agar manusia bisa bersih dari dosa?
Bisakah membersihkannya dengan taubat?
Menurut faham Nashoro : Dosa itu tidak bisa dibersihkan dengan taubat. Bagaimana akan ditaubati sedangkan dirinya sendiri berlumuran dengan kekotoran. Bagaimana bisa membersihkan dirinya sendiri dari kotoran, kalau dirinya sendiri dalam keadaan kotor? Tentulah tidak bisa.
            Adapun bisanya manusia bersih dari dosa adalah hanya ditebus, dan orang yang bisa menebus atau orang yang dapat dijadikan tebusan iaah orang yang suci. Dan tidak ada orang yang suci kecuali anaknya Alloh (entah itu anak pertama atau anak yang terakhir). Seumpamanya Adam tidak berbuat dosa, maka tidak akan anaknya Alloh menjadi korban untuk menebus dosanya seluruh manusia.
            Oleh sebab Adam turun ke dunia membawa dosa, maka seluruh manusia lahirpun juga membawa dosa. Dan oleh sebab seluruh manusia itu berdosa, maka anak Alloh menjadi korban untuk menebus dosanya seluruh manusia. Seumpamanya anak Alloh tidak menjadi korban, maka seluruh manusia tidaklah tertebus dosanya.
            Lain dengan faham Islam, kalau Islam : Adam setelah melakukan kesalahan karena tipuan Iblis, lalu Adam dan istrinya di dalam surge bertaubat kepada Alloh Ta’ala sebagaimana diterangkan dalam Al-Quran :

ﻓَﺘَﻠﻘٰﻰﺍٰﺩَﻡُﻣٍﻦْرَﺑِّﻪِﻛَﻠِﻤَﺎﺕٍﻓَﺘَﺎﺏَﻋَﻠَﻴْﻪِﺍِﻧﱠﻪُﻫُﻮَﺍﻟﺘﱠﻮﱠﺍﺏُﺍﻟﺮﱠﺣِﻴْﻤُ
FATALAQQOO AADAMU MIN ROBBIHI KALIMAA TIN FATAABA “ALAIHI INNAHU HUWATTAWWAABURROHIIM
Al-Baqoroh : 37

Kemudian dalam Surat Al-A’rof disebutkan :

ﺭَﺑﱠﻨَﺎﻇَﻠَﻤْﻨَﺎﺍَﻧْﻔُﺴَﻨَﺎﻭَﺍِنْ ﻟَﻤْﺗَﻐْﻔِﺮْﻟَﻨَﺎﻭَﺗَﺮْﺣَﻤْﻨَﺎﻟَﻨَﻜُﻮْﻧَﻦﱠﻣِﻦَﺍﻟْﺨٰﺴِﺮِﻳْﻦَ
ROBBANAA DHOLAMNAA ANFUSANAA WAINLAMTAGHFIRLANAA WATARHAMNAA LANAKUUNANNA MINAL KHOOSIRIIN
Al-A’rof : 23
            Itu adalah taubatnya Nabi Adam dan istrinya dan setelah itu taubatnya Nabi Adam dan istrinya diterima oleh Alloh Ta’ala




Sekian,
Wa'alaikumussalam Wr. Wb
Salam hangat,
Mima Aulia
=)

Rabu, 09 Januari 2013

Penjelasan Lambang Thoriqoh Shiddiqiyah

PENJELASAN TENTANG LAMBANG TANDA ANGGOTA KELUARGA THORIQOH SHIDDIQIYAH

Create by Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyah : Al-Mukarrom Kyai Muhammad Muchtar bin Al-Haj Abdul Mu’thi pada tanggal 04 April 1972






۞
ﺑِﺴْﻤِ ﺍﷲِﺍﻟﺮﱠﺣْﻤٰﻦِﺍﻟﺮﱠﺣِﻴْﻤِ
BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM
Artinya : “ Dengan nama Alloh yang bersifat Penyayang dan Pengasih “

Ayat Al-Quran di atas adalah ayat yang tertulis di tiap-tiap awal surat Al-Quran yang jumlahnya 114 surat, kecuali Surat Al-Baro’ah.

Tujuannya ayat tersebut ditulis Tanda Anggota Keluarga Thoriqoh Shiddiqiyah :
1.      Agar para murid Shiddiqiyah menginsyafi dan menyadari, bahwa Alloh Ta’ala itu betul-betul kasih sayang kepada hamba-hambaNya
2.      Dan para murid Shiddiqiyah betul-betul merasakan cinta kasih sayangnya Alloh di dalam dirinya dan di luar dirinya
Apabila cinta kasih sayangnya Alloh itu betul-betul sudah dirasakan di dalam hidupnya setiap hari dan setiap malam, pastilah akan timbul rasa cintanya terhadap Alloh
Apabila di dalam rasa qolbu itu sudah tumbuh rasa cinta terhadap Alloh pastilah akan timbul syukurnya kepada Alloh.



  

۞
Di bawah ayat     ﺑِﺴْﻤِ ﺍﷲِﺍﻟﺮﱠﺣْﻤٰﻦِﺍﻟﺮﱠﺣِﻴْﻤِ     yang telah dijelaskan pertama tadi terdapat ayat yang berbunyi ﻭَﻣَﺎﺧَﻠَﻘْﺖُﺍﻟْﺠِﻦﱠﻭَﺍْﻻِﻧْﺲَﺍِﻻﱠﻟِﻴَﻌْﺒُﺪُﻭْﻦِ    .Ayat kedua ini diambil dari Kitab suci Al-Qur’an, Juz 28, surat 51 ayat 56
Artiya : “ Tiadalah AKU jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-KU “

            Tujuannya ayat tersebut dicantumkan di Tanda Anggota Keluarga Shiddiqiyah :
Agar orang-orang yang mengikuti Thoriqoh Shiddiqiyah itu insyaf dan sadar, tujuan wujudnya itu menurut Al-Quran ialah untuk IBADAH.
            Apabila tujuan wujudnya itu telah disadari dengan penuh kesadaran, pastilah tidak mudah melalaikan ibadah kepada Alloh, dimanapun dan dalam keadaan bagaimanapun.Sebab, akan dirasakan, bahwa meninggalkan Ibadah itu menurut Al-Quran berarti : “ Telah menyimpang dari tujuan wujudnya





Kemudian di bawah ayat yang ada pada penjelasan kedua tadi, terdapat ayat yang bunyinya :    ﻭَﺍِﻳﱠﺎﻙَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻦُ ﺍِﻳﱠﺎﻙَﻧَﻌْﺒُﺪُ     merupakan ayat  Al-Quran juz 1 surat nomor 1 ayat ke 4.
Artinya : “ Hanya kepadaMu Tuhan kami beribadah dan hanya kepadaMu Tuhan kami minta tolong ”

            Tujuan ayat ini dicantumkan di Tanda Anggota Keluarga Shiddiqiyah :
1.      Agar orang-orang yang mengikuti Thoriqoh Shiddiqiyah itu tidak menyembah lainnya Alloh
Tidak menyembah batu, kayu, khayawan, jin syaithon, malaikat, manusia.Hanya menyembah kepada Alloh
2.      Agar selalu minta pertolongan kepada Alloh di dalam segala tujuan baik, agar tidak sombong, congkak merasa bisa mencapai segala tujuannya tersebut tanpa pertolongan Alloh Ta’ala




۞
Gambar Pohon Yang Berbuah, terletak di dalam Lingkaran Bulat Telur adalah :
Lambang perumpamaann Kalimah Thoyyibah

ﻻَﺍِﻟٰﻪَﺍِﻻﱠﺍﷲ

LAA ILAAHA ILLALLOH
Kalimat   ﻻَﺍِﻟٰﻪَﺍِﻻﱠﺍﷲ   Itulah Pokok Pangkal Ajaran Thoriqoh Shiddiqiyah

            Adapun yang membuat perumpamaan, bahwa kalimat  ﻻَﺍِﻟٰﻪَﺍِﻻﱠﺍﷲ
 diumpamakan Pohon yang pokok batangnya terhunjam di bumi dan cabangnya di langit – itu Gusti Alloh sendiri, bukan manusia.
            Perumpamaan tersebut tercantum di dalam kitab suci Al-Quran juz 13 surat 14 ayat 24-25
Ayat tersebut telah tertulis melingkari gambar pohon tersebut.

Adapun bunyi ayat tersebut demikian :
٢٤
  ﻛَﻠِﻤَﺔًﻃَﻴِّﺒَﺔًﻛَﺸَﺠَﺮَﺓٍﻃَﻴِّﺒَﺔٍﺍَﺼْﻠُﻬَﺎﺛَﺎﺑِﺖٌوﻓَﺮْﻋُﻬَﺎﻓﻰِﺍﻟﺴﱠﻤَﺎﺀِ

ﺗُﺆْﺗﻲﺍُﻜُﻠَﻬَﺎﻛُﻞﱠﺣِﻴْﻦٍﺑِﺎِﺫْﻥِﺭَﺑِﻬَﺎ  ٢٥
Artinya : “Kalimah Thoyyibah ( Laa Ilaaha Illalloh ) itu laksana pohon yang baik. Pokok batangnya tetap di dalam bumi, dan cabangnya di langit” (24)
“Didatangkan buahnya setiap waktu karena dapat ijin Tuhannya” (25)

~ Akarnya  Ada 6 ( Enam )
            Maksudnya akarnya Pohon Thoyyibah itu ialah Rukun Iman Enam, yaitu :
            1. Iman akan Alloh
            2. Iman akan Malaikat-malaikat Alloh
            3. Iman akan Kitab-kitab Alloh
            4. Iman akan Rosul-rosul Alloh
            5. Iman akan Hari Kiamat dan,
            6. Iman akan Taqdir Alloh

~ Batangnya
            Yang dimaksud dengan batangnya itu alah Rukun Islam yang nomor 1, yaitu : Syahadat Tauhid dan Syahadat Rosul.

~ Cabangnya Ada 4 ( Empat )
            Maksudnya cabang empat itu ialah Rukun Islam yang empat lainnya :
            1. Sholat
            2. Zakat
            3. Puasa Bulan Romadlon
            4. Haji

~ Buahnya
            Ihsan dan Taqwalloh

~ Tanpa Daun
            Adapun digambar pohon tanpa berdaun, karena dalam Al-Quran tidak diterangkan daunnya
            Jadi kita gambar menurut apa adanya dalam Al-Quran
            Tujuannya ayat dan lambing isi ayat tersebut dicantumkan dalam Tanda Anggota Keluarga Shiddiqiyah :
1. Agar orag-orang yang mengikuti Thoriqoh Shiddiqiyah itu tidak lupa, bawa Pokok Ajaran Shiddiqiyah itu ialah dzikir :  ﻻَﺍِﻟٰﻪَﺍِﻻﱠﺍﷲ   dan kalimat  ﻛَﻠِﻤَﺔً  diumpamakan Pohon yang baik, yang buahnya dapat dirasakan setiap waktu
                        Buahnya itu ialah
ﺗَﻘْﻮٰﻯﺍﷲِ

TAQWALLOH
            2.Agar mengerti, bagaimanapun baiknya pohon itu apabila tidak ditanam dengan baik-baik di bumi dan tidak dipelihara dengan sebaik-sebaiknya, tidak akan menghasilkan buah yang baik.
            Kalimat   ﻻَﺍِﻟٰﻪَﺍِﻻﱠﺍﷲ   Itu Ibarat Pohon. Sedangkan Jiwanya tiap-tiap murid Shiddiqiyah itu Ibarat Bumi.
            Menjauhi sifat-sifat Bathin yang Tercela dan memakai sifat-sifat Bathin yang Terpuji adalah cara pemeliharaannya.

ﺍَ ﺗَﻘْﻮٰﻯ
Ibarat Buahnya




۞
Dua Macam Warna
Didalam lingkaran tersebut terdapat dua macam, yakni :
1. Biru Tua      sebe;ah Kanan
2. Biru Muda   sebelah Kiri

            Dua macam warna itu adalah lambing ILMU HAQIQOT dan ILMU SYARI’AT
            Biru Tua merupakan lambang Lautan Ruhaniyah dan lambangnya Ilmu Haqiqot
            Biru Muda merupakan lambang Lautan Jasmaniyah dan lambangnya Ilmu Syari’at

Penjelasan HAQIQOT dan SYARI’AT
Undang-undang Al-Qur’an itu Garis Besarnya ada dua macam :
1. Undang-undang yang berisi PERINTAH
2. Undang-undang yang berisi LARANGAN
Undang-undang Perintah itu terbagi 2 :
1.      Undang-undang Perintah yang ditujukan kepada Bathin Manusia
Umpamanya : Perintah Iman kepada Alloh, Iman kepada Rosul-rosul Alloh, dll
2.      Udang-undang Perintah yang ditujukan kepada Dhohirnya Manusia
Umpamanya : Perintah Sholat, Zakat, Puasa, Haji, dll

            Kemudian Undang-undang larangan Alloh dalam Al-Quran pun terbagi dua :
1.      Undang-Undang Larangan yang ditujukan kepada Bathin Manusia
Umpamanya : Larangan tidak boleh berputus asa.Tidak boleh dengki, hasud, dll.
2.      Undang-Undang Larangan yang ditujukan kepada Dhohirnya Manusia
Umpamanya : Larangan mencuri, minum arak, menipu, dll.

            Selanjutnya seluruh Undang-Undang Perintah yang ditujukan kepada bathin manusia dan Undang-Undang Larangan yang ditujukan kepada bathin manusia dikumpulkan menjadi satu.
            Oleh para Ulama’ Ahli Tassawuf (Kebersihan Bathin) diistilahkan Ilmu Haqiqot
            Kemudian Perintah-Perintah Dhohir dan Larangan-Larangan Dhohir dikumpulkan menjadi satu.
            Oleh para Ulamaa’ Ahli Tassawuf diberi istilah Ilmu Syari’at
            Jadi Haqiqot itu untuk mengatur bathin manusia.Syari’at itu untuk mengatur kedhohiran manusia.
            Adapun lambing Lautan Haqiqot dan Lautan Syari’at ini, kedua-duanya diambilkan dari ayat Al-Quran Juz 15 Surat 18 (Al Kahfi) ayat 60 :
ﻣَﺠْﻤَﻊَﺍﻟْﺒَﺤْﺮَﻳْﻦِ
MAJMA’AL BAHRAIN
Artinya : “ Kumpulnya Dua Lautan ”

            Tujuan ayat tersebut dimasukkan dalam Tanda Anggota Keluarga Shiddiqiyah :
1.      Agar para keluarga Shiddiqiyah tidak melalaikan mengatur kebaikan jasmani dan ruhaninya, dhohir dan bathinnya.
2.      Agar jasmani dan ruhaninya sama-sama mengalami : ~ Kesehatan
                                                                                        Kebahagiaan



۞
LAMBANG BULAT TELUR

            Lambang Bulat Telur itu mempunyai tujuan agar para Keluarga Shiddiqiyah menginsyafi, bahwa dirinya itu awal wujudnya dari : NUTHFAH, kesatuan dari dua air suci lelaki dan perempuan yang berarti di dalamnya mengandung telur.
            Adanya manusia kebanyakan timbul sifat takabburnya, congkaknya karena tidak ingat akan permulaannya dan akhirnya,Hanyalah ingat akan lakon pertengahannya saja.
            Apabila manusia itu ingat akan awal kejadiannya, dan ingat akan akhir wujudnya di dunia, insya Alloh akan selamat dari bahaya Takabbur

            Dibawahnya LAMBANG BULAT TELUR ada angka 10 (Sepuluh) di atas Dasar Hitam
            Dasar Hitam itu diambilkan dari Hadist Rosululloh SAW :

ﺍِﻥﱠﺍﷲَ ﺧَﻠَﻖَ ﺧَﻠْﻘَﻪُﻓﻰِﻇُﻠْﻤَﺔٍ
INNALLOHA KHOLAQO KHOLQOHU FI DHULMATIN
Artinya : “ Sesungguhnya Alloh itu telah menciptkan makhluknya didalam keadaan yang gelap ”

            Hadist ini keterangan dari Shohabat Ibnu Abbas dan diriwayatkan oleh Ahli Hadist yang namanya :
1.      Imam Ahmad bin Hambali.
2.      Imam Turmudzi
3.      Imam Nasa’i
Tujuannya dimasukkan kedalam Tanda Anggota Keluarga Thoriqoh Shiddiqiyah : adalah agar para Keluarga Thoriqoh Shiddiqiyah mengerti, bahwa sebelum seluruh alam diciptakan oleh Alloh Ta’ala itu, semuanya dalam keadaan gelap gulita, sunyi senyap, uwang-uwung
~ Belum ada atas
~ Belum ada bawah
~ Belum ada kanan
~ Belum ada kiri
~ Belum ada luar
~ Belum ada dalam
            Ditengah-tengah keadaan gelap gulita itulah Alloh menciptakan makhluqNya



۞
Ditengah-tengah Dasar Hitam ada Angka 10 .Angka Sepuluh itu di dalam Al-Quran disebut ANGKA SEMPURNA
ﺗِﻠْﻚَ ﻋﺸَﺮَﺓٌﻛَﺎﻣِﻠَﺔٌ
TILKA ‘ASYAROTUN KAAMILAH
Al-Baqoroh ayat 196
Artinya : “Itu bilangan Sepuluh, bilangan Sempurna ”

            Tujuannya Angka Sepuluh dimasukkan ke dalam Tanda Anggota Keluarga Shiddiqiyah agar para Keluarga Shiddiqiyah itu benar-benar merasakan, bahwa wujudnya itu laksana Angka Sepuluh
~ Angka NOL ibarat Jasmani
~ Angka SATU ibrat Ruhani
            Apabila NOL itu dipisah oleh angka SATU maka NOL itu jadi angka yang tidak ada nilainya meskipun ada NOL yang jumlahnya sepuluh
            Begitu pula Jasmani, apabila telah pisah dengan Ruhani, maka akan jadi wujud yang kehilangan fungsi dan jadi wujud yang tidak bernilai
            Oleh sebab itu, para Keluarga Shiddiqiyah sebelum kehilangan fungsi wujudnya, akibat pisahnya RUH dengan JASAD, lekas-lekaslah wujudnya itu dimanfaatkan untuk kebaikan
            Alam benda, alam tumbuh-tumbuhan, alam khayawan dan alam kemanusiaan
Sebab kita setiap hari pun menerima kebaikan dari Alam Beda, Alam Tumbuh-tumbuhan, Alam Khayawan dan Alam Manusia
            Dan orang yang hidupnya penuh manfaat, itu;ah orang yang sempurna kemanusiaannya.


۞
WARNA KUNING

Adapun warna tersebut diambil dari keterangan Al-Quran, Surat Al-Baqoroh ayat 69 :
ﺻَﻔْﺮَﺍﻋُﻓَﺎﻗِﻊٌﻟَﻮْﻧُﻬَﺎﺗَﺴُﺮﱡﺍﻟﻨﱠﺎﻇِﺮِﻳْﻦَ

SHOFROO’U FAAQI’UN LAUNUHAA TASURRUN NAADHIRIIN

Artinya : “Kuning bersih warnanya menggembirakan bagi rang yang memandang ”
  
          Tujuan dijadikan Dasar Tanda Anggota Keluarga Thoriqoh Shiddiqiyah :
1.      Agar para Keluarga Thoriqoh Shiddiqiyah menjadi orang yang bisa menggembirakan sesama manusia dengan arti kegembiraan yang baik
2.      Tidak menjadi orang yang suka membuat kesalahan



Dibawah gambar Bulat Telur terdapat ayat Al-Quran berbunyi :
ﻭَﺍَﻥْﻟَﻮِﺍﺳْﺘَﻘَﺎﻣُﻮْﺍ ﻋﻠَﻰﺍﻟﻄﱠﺮِﻳْﻘَﺔِ َﻷَ ﺳْﻘَﻴْﻨٰﻬُﻤْ ﻣَﺎﻋًﻏَﺪَﻗًﺎ
WAALAWISTAQOOMU ‘ALATTHORIQOTI LA ASQOINAHUM MAA’AN GHODAQO
Artinya : “ Dan jikalau kamu tetap di atas thoriqoh pastilah akan kuberikan kepadamu akan siraman air yang segar ”
            Maksud ayat tersebut dicantumkankan dalam Lambang Shiddiqiyah agar para Anggota Keluarga Shiddiqiyah mengerti bahwa AJARAN THORIQOH itu diperintahkan di dalam Al-Qur’an beserta HIKMAH-nya





Sekian,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam hangat,
Mima Aulia
=)


Hakekat Masjidil Haram

Assalamu'alaikum Wr. Wb
=)


Di dalam Al Qur'an Surat Thooha, ada ayat yang artinya :

" Dari tanah Saya menciptakan kamu, dan kepada tanah kamu Saya kembalikan "

Manusia asalnya munculnya dari tanah, lalu kaau sudah selesai persoalannya di dunia akan kembali lagi ke tanah.

Kanjeng Nabi dawuh, "Semua bumi itu adalah masjid, kecuali kuburan dan WC"

Selain dua tempat itu (kuburan dan WC) maka semua tempat di bumi ini adalah masjid.
Mengapakah bumi ini disebut masjid?
Masjid itu bahasa Arab, yang artinya : Tempat sujud.
Karena tumbuh-tumbuhan dan semua makhluk yang ada di bumi, semua sujudnya ya di bumi.Kita ini dari situ, dari masjid.
Dalam Al Qur'an disebutkan : " Dan janganlah kamu semua membuat kerusakan di bumi "
Berdasarkan ayat di atas, kita ini dilarang atau diharomkan membuat kerusakan/keonaran di bumi, karena bumi itu masjid.
Oleh karena "HAROM" berbuat kerusakan di "MASJID", maka bila digandeng bagaimanakah bunyinya? (Masjidil Haram)



Sekian,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam hangat,
Mima Aulia
=)

Teman Sejati

Assalamu'alaikum Wr.Wb
=)


Teman itu apa sih? Bagaimanakah kriteria teman yang baik? Apakah kita harus pilih-pilih temen nih ...
Nah yuk kita pahami satu persatu dengan berpikir menggunakan kepala dingin
Teman ialah seseorang yang tahu tentang kita.Adapun definisi sahabat lebih dari itu, ia adalah seseorang yang mengenal kita.Sementara tahu dan kenal itu berbeda.Jadi, selain manusia sebutannya sudah beda.
Sedangkan sejati itu apa sih? Sejati itu definisinya ialah Haqeqat.
Jadi, haqeqat nya teman atau sahabat adalah seseorang yang mengetahui atau mengenal kita.
Sejati itu dapat dartikan mulai awal hingga akhir yang tetap begitu, tetap, langgeng, kekal.
Jika A ya A, tidak berubah menjadi B.
Bisa diartikan teman sejati ialah teman yang menemani kita atau bersama kita hingga akhir.Padahal kita tahu, teman sejati jika dari golongan manusia itu sebenarnya tidak ada.
Eiitttsss, tunggu dulu. Kenapa bisa dikatakan demikian?
Karena, manusia tidak ada yang kekal.Begitu juga dengan hubungan, ada awal ada akhir.
Disamping itu kriteria teman yang baik itu juga susah.
Teman yang baik ialah :
~ mereka yang selalu memperhatikan kita,
~ mereka yang selalu tegas menegur kita meski itu meyakitkan kita, namun pada dasanya itu untuk membenarkan kita
~ mereka yang selalu memaklumi kita
~ mereka yang selalu berada di sisi kita meski kita salah, TAPI BUKAN BERARTI mereka membela kita, melainkan tetap di sisi kita untuk mengetahui akar permasalahan sebenarnya, sehingga bisa berpendapat bagaimanakah baiknya untuk kita selanjutya
~ mereka yang tidak pernah menusuk kita dari belakang entah itu menggunjing, menceritakan kejelekan maupun masalah pribadi kita, dst.. dst..

DILAIN HAL, manusia tidak ada yang bisa sesempurna itu. karena memang telah menjadi takdir manusia diciptakan sebagai makhluk yang lemah sehingga mudah melakukan kesalahan.
Jadi, siapakah teman kita sesungguhnya itu?
Teman kita yang sesungguhnya itu hanyalah ALLAH dan amal perbuatan kita sendiri,
WHY ?????!!
Karna mereka selalu ada bersama kita setiap detik hingga berada di akhirat nanti
=)
Jadi, jangan pernah bersedih jika ditinggal teman, dimusuhi teman, dikucilkan, dibenci teman, ataupun yag lain.Tapi sedih, resah dan takutlah tatkala ALLAH membiarkan kita dengan tidak memberi kita cobaan.
Coba kita renungkan sendiri apa yang baru saya ucapkan...
=)
Semoga anda yang membaca mengerti maksud saya

Sekian,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
Salam hangat,
Mima